Konsep Pengembangan Kawasan Wisata Spa (Solus Per Aqua)


Review hand out mata kuliah Concept Resort and Leisure Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure Gumelar S. Sastrayuda (2010)
Dalam merencanakan perjalanan wisatawan,  perlu diperhatikan beberapa hal lain yang dapat menyukseskan perjalanan tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan guna membuat suatu perjalanan wisatawan tersebut berkesan yaitu dari apa yang dibutuhkan wisatawan tersebut dapat terpenuhi. Oleh karena itu, perlu direncanakan secara matang dan berorientasi pada selera wisatawan dalam medesain suatu produk wisata. Salah satu dari bentuk produk wisata adalah objek dan daya tarik wisata atau disingkat ODTW. Pembentukkan ODTW yang menarik adalah ODTW tersebut memiliki nila-nilai keaslian dalam artian wisatawan tidak dapat menemukkan suatu yang uniktersebut di tempat lain.
Dalam pembangunan ODTW, ada beberapa fase yang perlu dilalui. Hal pertama dan yang paling penting dalam pembentukkan ODTW adalah fase perencanaan. Suatu objek dan daya tarik wisata harus memenuhi beberapa syarat penting dalam perencanaannya, yaitu :


1.      Potensi, baik alam, maupun sesuatu yang unik dimana hanya dapat ditemukkan di daerah tersebut saja.
2.      Keanekaragaman potensi yang ada kedepannya dapat memotivasi kreativitas masyarakat dalam mengembangkan daerahnya.
3.      Mampu memperhatikan perubahan yang ada, dari budaya masyarakat setempat hingga lingkungannya yang mungkin terdapat perubahan karena datangnya wisatawan dengan berbeda budaya.
4.      Dapat menumbuhkan ekonomi atau kehidupan masyarakat setempat.



Sumber daya alam merupakan salah satu unsur yang dapat membawa keunikan atau keaslian bagi suatu ODTW. Salah satu contoh keunikannya adalah sumber daya air meneral air panas atau disebut dengan SPA.Penataan kawasan SPA bertujuan agar masyarakat setempat juga dapat merasakan keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari adanya kawasan SPA tersebut dengan cara pengelola kawasan SPA dapat membuat masyarakat setempat ikut berpartisipasi dalam mengelolanya.

Adapun perencanaan pengembangan potensi sumber panas ( SPA) sebagai berikut :

1.      Menentukan tema yang tepat yang berkaitan erat dengan potensi yang dimiliki. Kawasan SPA tersebut memiliki keunikan apa, sehingga keunikan tersebut diangkat dan tetap dapat beriringan dengan adanya kawasan SPA tersebut.
2.      Perlu diperhatikannya fasilitas guna membuat wisatawan dan mempermudah wisatawan ketika mengunjungi kawasan tersebut. Contoh fasilitasnya adalah cottage.
3.           Penempatan sarana harus di lihat berdasarkan sistem zonasi : 



a.       Zona Inti, dimana adanya ketersediaan sumber air panas. Fasilitas dimaksud harus dapat memenuhi kebutuhan rekreasi para wisatawan seperti kamar mandi air panas, kolam renang, sungai yang dialiri air panas
b.      Zona Penyangga, guna melindungi sumber air panas dan ekosistem yang ada di zona inti. Zona ini dibiarka tetap alami dan tidak dibangun bangunan yang sifatnya merusak ekosistem.
c.       Zona Pengembangan, pada zona pengembangan fasilitas yang dikembangkan berupa cottage, restoran, ruang pertemuan, kolam renang, ruang SPA, tempat parkir.
d.      Zona Pelayanan, zona ini diperuntukkan untuk seluruh fasilitas pelayanan seperti tempat parkir, toilet umum, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.

4. Sistem jaringan jalan dalam kawasan. Dibagi menjadi 2, yaitu jalan setapak dalam kawasan yang menghubungkan antar fasilitas dimana jalan ini dibuat dengan menyusun batu batu alami dan jalan utama dalam kawasan terbatas sebagai penunjan.
5.   Fasilitas dalam kawasan perlu melakukan pendekatan filosofi kenyamanan dan kesantaian dimana pemanfaatan kawasan tersebut guna memenuhi kebutuhan wisatawan. Berikut komponen fasilitas yang dapat menciptakan keberlangsungan satu kawasan SPA meliputi :


a.    Tersedianya keanekaragaman rekreasi dan atraksi
b.    Makanan yang enak
c.    Hotel/cottage yang bersih
d.   Pelayanan yang memuaskan dari tingkat pengaturan dari manajemen terhadap pengunjung.
e.     Citra kawasan yang memenuhi daya dukung kuat pada niat pengunjung, mengunjungi kawasan
f.     Kemampuan mengelola berbagai kegiatan
g.    Harga yang bersaing didasarkan pada fasilitas dan yang sesuai memadai
h.     Kawasan yang diciptakan dan dikembangkan sebagai tempat berbagai kegiatan bisnis dan kekeluargaan
i.      Pengkayaan pagelaran kesenian masyarakat setempat dan kemampuan mendorong wisatawan untuk mengulang kunjungannya
j.      Suasana kekeluargaan yang dicerminkan oleh manajemen, pengunjung dan lingkungan masyarakat


        6. Dalam penyusunan perencanaan dapat ditempuh dengan berbagai langkah perencanaan, seperti :

a.       Zona Inti dikembangkan fasilitas terbatas yang mendukung keberadaan potensi mineral spring/air panas bumi
b.      Zona Pengembangan yang meliputi penyediaan hotel dan fasilitas lainnya yang berada di zona pengembangan yang tidak merusak ekosistem yang ada.
c.       Zona Penyangga perlindungan yang dapat menghindari dari kerusakan sumber-sumber alam.

               7. Penyediaan fasilitas bagi wisatawan, diantaranya :

a.       Restorran, misalkan : restoran makanan khas daerah tersebut.
b.      Pub dan Tavern dimana wisatawan dapat bersantai.
c.       Hotel yang bernuansa tradisional baik dari sisi bangunan dan pelayanannya.
d.      Fasilitas rekreasi yang meliputi :
  • Joging area
  • Tempat/jalur bermain sepeda
  • Lokasi untuk menunggang kuda
  • Taman bunga/taman buah
  • Outbound centre
  • Perkemahan
  • Golf driving range 
  • Futsal centre
  • Out door tennis
  •  Taman untuk pertemuan keluarga
  •  Tempat rekreasi dalam ruangan seperti fitness, SPA dll
 
        Suatu kawasan Wisata SPA harus dapat membuat masyarakat setempat untuk dapat berpartisipasi, menaurh perhatian serta kepedulian mereka agar dapat berperan aktif dalam mengembangkan maupun mengelola kawasan Wisata Spa tersebut. Berikut beberapa langkah dalam mengembangkan partisipasi masyarakat :

1. Pemahaman tentang peran masyarakat, mengetengahkan peran pemimpin lokal, gagasan dan harapan masyarakat menjadi fokus dalam penyusunan rencana pengembangan kawasan wisata SPA.


2. Membentuk kelompok pemangku kepentingan lokal.
3. Diskusi diantara masyarakat harus selalu memadukan antara manfaat, keuntungan dengan kegiatan konservasi secara langsung.
4. Mengajak organisasi-organisasi lokal untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui aktivitas ekonomi/
5. Menguraikan secara jelas mengenai perencanaan bisnis maupun studi kelayakan yang akan dijalankan.

         Sejalan dengan karakteristik psikografis wisatawan maka dalam upaya pemasaran apa yang selalu dikaitkan dengan rekreasi yang menumbuhkan kepercayaan wisatawan akan makna dan manfaat berkunjung ke kawasan wisata SPA baik bagi kesehatan maupun kesegaran jasmani dan rohani. Pemasaran dengan bentuk media periklanan adalah satu cara yang tepat yang dapat memikat minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata SPA.


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MONITORING DAN EVALUASI PADA ATRAKSI WISATA DI DESA WISATA

Bahan untuk Spa

Konsep, Sejarah, dan Perkembangan SPA